Pages

Powered by Blogger.

Thursday, February 5, 2015

LAPORAN KKL



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Kuliah kerja lapangan adalah kegiatan yang memperkenalkan dunia kerja kepada para mahasiswa. Mendapatkan pekerjaan adalah sesuatu yang sangat sulit. Persaingan yang ketat, lapangan pekerjaan yang sempit, dan masih banyak hal lainnya yang jadi penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya kuliah kerja lapangan, mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman dalam bekerja, dan memahami etika kerja yang baik. Hal ini tentunya membantu mahasiwa untuk mendapatkan gambaran mengenai cara kerja yang baik dan disiplin, sehingga kelak mahasiswa dapat menjadi pendidik yang handal dan profesional, dan mampu untuk menembus ketatnya persaingan di dunia kerja. Kuliah kerja lapangan di Program Studi PPKN Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung merupakan salah satu mata kuliah yang wajib. Mata kuliah kerja lapangan ini merupakan salah satu syarat untuk lulus program S1 di Program Studi PPKN Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Dalam mata kuliah kerja lapangan ini, mahasiswa dituntut untuk terjun langsung ke dalam dunia kerja, sehingga diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan dalam dunia kerja.
Kurikulum program studi PPKN Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, tidak hanya melingkupi bidang sastra, linguistik dan budaya namun juga meliputi, Pendidikan nilai dan moral, hukum dan kemasyarakatan, politik dan kewarganegaraan  , pembelajaran dan pendidikan kewarganegaraan
Universitas Lampung juga menjadikan mata kuliah kerja lapangan sebagai mata kuliah yang wajib di ikuti bagi setiap mahasiswa program studi yang ada di Universitas Lampung.
Pelaksanaan kuliah kerja lapangan yang dilaksanakan oleh program studi pendidikan kewarganegaraan 2012 yaitu berkunjung ke objek wisata yang memiliki keterkaitan dengan pendidikan PPKN dan sesuai dengan tema yang diambil pada saat KKL tersebut adapun tempat tujuan wisata itu yaitu Yogyakarta, solo, bandung dan jakarta.



I.2        Tujuan Kuliah Kerja Lapangan

Tujuan kuliah kerja lapangan ini yaitu untuk menilai dan memahami keberagaman nilai dan moral masyarakat  yang terdapat pada masing – masing tempat wisata yang dikunjungi selama perjalanan. Selain itu maksud diadakannya kuliah kerja lapangan ini untuk dapat memahami berbagai macam permasalahan nilai dan moral yang ditemukan pada masyarakat . Tempat kunjungan wisata yang dilakukan yaitu; kota jogja, solo,bandung, dan jakarta merupakan tujuan wisata yang dilakukan. Pelaksanaan KKL ini diharapkan agar mahasiswa dpat mengimplemintasikan hal-hal yang didapatkan selama perjalanan baik dunia kerja maupun dalam pendidikan kewarganegaraan khususnya. Pelaksanaan KKL ini diharapkan para mahasiswa dapat mengambil manfaat sesuai dimesnsi yang akan dibahas pada kelompok satu (1) yaitu “pendidikan nilai dan moral”. Nilai tersebut memiliki arti realitas abstrak sebagai perinsip – perinsip yang menjadi pedoman dalam hidup . Nilai juga berfungsi sebagai acuan perilaku setiap individu.
Selain itu KKL bagi para mahasiswa dapat menunjukan peningkatan kemampuan pada diri mahasiswa yaitu hal-halyang ditemukan  dan menilai sendiri macam – macam kehidupan masyrakat yang memiliki beragam kebudayan dan  kota, Memperoleh informasi dan gambaran umum yang lebih jelas mengenai bagaimana nilai dan moral yang ditemukan ditiap-tiap tempat objek wisata dan wilayah kota objek wisata tersebut. Seperti nilai dan moral yang didapatkan pada masyarakat yogyakarta, solo, bandung, jakarta dan unila (Lampung) karena tentunya masing-masing daerah memiliki karakter khusus dan berbeda terhadap nilai dan moral yang ditemukan.
Melalui proses pendidikan, manusia diharapkan dapat memperoleh ‘kemanusiaannya’, sehingga dapat menyadari realitas sosial yang terjadi disekitarnya dan menyadari perannya untuk berperilaku sebagaimana mestinya atas realitas sosial tersebut.
Tempat wisata yang dikunjungi oleh mahasiswa tersebut yang sesuai denga dimensi nilai dan moral yaitu:
1.        Yogyakarta, adapun objek wisata yang dikunjungi:
·         Keraton
·         Museum vanderburg
·         Malioboro
·         Parangtritis
·         Prambanan
·         Borobudur
·         Monumen jogja kembali
2. Bandung, adapun kota yang dikinjungi
·         Konferensi asia afrika
·         Tangkuban perahu
3. Jakarta, adapun yang dinjungi
·         Monumen pancasila
·         Dunia fantasi

1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan ini yaitu  meninjau maslah-masalah yang ada dimasyarakat sesuai dengan dimensi yang akan dibahas yaitu mengenai nilai dan moral.. Permasalahan yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah
a.         Bagaimana nilai dan moral dalam kehidupan masyarakat dikota- kota yang dikunjungi dengan masyarakat lampung.
b.        Bagaimana perbedaan penerapan nilai dan moral masyarakat lampung dengan tempat yang dikunjungi.
c.         Kekhasan masing – masing budaya yang ada masyarakat pada budaya daerah masing-masing.
d.        Bagaiamana Penerapan  nilai dan moral yang ada di tiap masyarakat  nilai dan moral tersebut meliputi
ü  Moral masyarakat dan mahasiswa tersebut selama perjalananan
ü  Nilai religius dalam masyarakat, termasuk selama perjalanan yang dilakukan mahasiwa
ü  Nilai keindahan yang ada di objek wisata tersebut
ü  Kurangnya nilai kebenaran pada  masyarakat dan mahasiswa dalam hukum dengan tata tertib yang berlaku.
ü  Nilai kebaikan yang beranekaragam dalam sikap masyarakat yang dijumpai selama perjalanan
ü  Nilai vital dan material yang ada dalam masyarakat dan mahasiswa

Dengan dilaksanakannya kegiatan kuliah kerja lapangan ini diharapkan setiap mahasiswa dapat dengan kritis menilai dan menghargai masing- masing nilai dan moral yang ditemukan dalam masyarakat ditiap- tiap objek wisata agar dapat diimplementasikan dalam dunia pendidikan khususnya sebagai seorang pendidik pendidikan kewarganegaraan.











PEMBAHASAN

KARATON YOGYAKARTA

A.    SEJARAH BERDIRINYA KASULTANAN YOGYAKARTA
                Sebelum berdirinya Kasultanan Yogyakarta, Kadipaten Mangkunegara, dan Kadipaten Pakualam, pada waktu itu yang ada hanya Kraton Kasunan  Surakarta, pindahan dari Kraton Mataram Kartasura. Ketika istananya masih berada  di Kartasura, terjadi peristiwa pemberontakan orang-orang China (GEGER PACINA) pada tahun 1740-1743. Paku  Buwono II tidak berdaya menghadapi pemberontakan ini, dan hanya dengan bantuan Belanda-lah peristiwa itu dapat dipadamkan.karena istana Kartasura mengalami kerusakan yang parah sekali, lalu ibukota dipindahkan ke Desa Solo, yang kemudian disebut Surakarta.
            Pada masa Pemerintahan Sunan Paku Buwono II di Kraton Surakarta (1744), masih terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Tumenggung Martopuro melawaqn Kraton Surakarta, namun oleh Pangeran Mangkubumi  (adik Paku buwono II) Tumenggong Martopuro dapat ditaklukan.
            Dalam suatu pertandingan antara Paku Buwono II yang didampingi oleh Pangeran Mangkubumi (penasehat kepercayaan) dengan pihak Belanda yang diwakili oleh Mr. Hoogendrof, utusan Belanda itu Paku Buwono II untuk menyerahkan seluruh wilayah pesisir utara jawa kepada VOC. Permintaan itu sebagai tuntutan atas jasa Belanda ketika berhasil memadamkan pemberontakan orang-orang China di Kartosuro. Pangeran Mangkubumi tidak menyetujui permintaan itu, meski ia tahu bahwa kedudukan Paku Buwono II sangat sulit. Berawal dari masalah itu Pangeran Mangkubumi kemudian memohon izin dan do’a restu kepada Paku Buwono II, untuk menentang dan mengangkat senjata melawan Kompeni Belanda VOC.
            Setelah mendapat restu dari dari Paku Buwono II,  dengan memperoleh pusaka tombak KYAI, PLERED, lalu pada tanggal 21 April 1747, Pangeran Mangkubumi meninggalkan Kraton Surakarta menuju kedalam hutan bersama keluarga dan pasukan yang setia, untuk bergeiliya melawan VOC. Dalam mengadakan perlawanannya itu, Pangeran Mangkubumi bergabung dengan RM. Said (Pangeran Sambenyawa) yang sudah lebih dahulu menentang Paku Buwono II dan VOC.
            Sebelum Paku Buwono II wafat, kekuasaan seluruh tanah jawa telah diserahkan kepada VOC (16 Desember 1749). Karena itu yang menobatkan / mengangkat raja-rajaditanha jawa keturunan Paku Buwono II adalah VOC. Setelah Paku Buwono wafat, Belanda mengangkat RM.Suryadi (Putra Mahkota) Sunan Paku Bowono III. Ia praktis jadi boneka, karena menurut kontrak  politik , raja tersebut hanya berkedudukan sebagai peminjam tanah VOC.
            Ketika Pemerintah Paku Buwono III ini, perlawanan Pangeran Mangkubumi terhadap Belanda semakin menghebat. Dalam setiap pertempuran pasukan Belanda selalu terdesak oleh serangan Pangeran Mangkubumi. Bahkan ketika terjadi pertempuran sengit di sungai Bogowonto, semua pasukan Belanda termasuk komondanya mati terbunuh. Akhirnya Belanda meminta kepada Pangeran Mangkubumi untuk berunding.
            Kemudian terjadilah perjanjian antara ketiga pihak yaitu Pangeran Mangkubumi, Paku Buwono III dan Belanda /VOC . perjanjian itu diadakan di desa Giyanti (salatiga), pada tangga 13 februari 1755, maka  disebut PERJANJIAN GIYANTI. Akibat dari perjanjian itu, kerajaan Mataram dibagi menjadi dua bagian, yaitu Kraton Kasunan Surakarta dan Kraton Kasultanan yogyakarta.
            Senjutnya dengan daerah barunya itu. Pangeran Mangkubumi mendirikan kerajaan mataram Yogyakarta di wilayah Beringan, pada tahun 1756. Dan beliau kemudian bergelar SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO I. Gelar lengkapnya adalah: ”Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwono Senopati Ing Ngalogo Ngabdurahman Sayidin Panotogomo Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping Ing Ngayogyakarta Hadiningrat”. 
B.     ARTI KRATON YOGYAKARTA
Istilah Karaton, keraton atau Kraton, berasal dari kata ka-ratu-an, yang berarti tempat tinggal ratu/raja. Demikian juga dengan kadhaton atau Kedhaton, berasal dari kata Ka-dhatu-an, yang berarti tempat tinggal dahatu /raja. Sedang arti yang lebih luas lagi,dapat diuraikan secara sederhana bahwa, lingkungan seluruh struktur dan bangunan wilayah kraton mengandung arti tertentu yang berkaitan dengan salah satu pandangan hidup jawa yang sangat esensial, yaitu sangkan Paraning Dumadi (dari mana asalnya manusia dan kemana akhirya manusia setelah mati).
Garisnya besarnya, wilayah Kraton Yogyakarta yang memanjang sepanjang 5km, dari panggung Krapyak di sebelah selatan hingga Tugu Kraton di sebelah utara, terdapat garis linier dualisme terbaik yang bisa dibaca secara simbolik filosofi.
Dari arah selata ke utara mulai dari Panggung Krapyak, melambangkan arti proses terjadinya manusia, mulai ketika masih berada di alam arwah (tempat tinggi), sampai hadir ke dunia lantaran ibu dan bapak. Di sini Kraton sebagai badan jasmani manusia, sedang Raja/Sultan adalah lambang jiwa sejati yang hadir ke dalam badan jasmani.
Sedang dari arah utara ke selatan, melambangkan proses perjalanan manusia pulang kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai asal dari segala apa yang ada (DUMADI). Oleh karena itu sebutan Sangka Paraning Dumadi adalah sebuban lain untuk Tuhan dalam pandangan hidup Jawa. Panggung Krapyak adalah tempat tinggi, dalam hal ini adalah lambang tempat asalnya manusia secara esensial di sisi Tuhan sebagai tempat yang tinggi.

Gambaran yang sederhana adalah, Tugu Kraton Yogyakarta sebagai penjelmaan LINGGA (laki-laki), dan Panggung Krapyak sebagai penjelmaan YONI (perempuan). Kraton Yogyakarta sebagai lambang badan jasmani manusia yang berasal dari laki-laki/Bapak (LINGGA) dan Perempuan/ibu (YONI). Jadi, LINGGA +YONI= KRATON YOGYAKARTA (Sangkan Paraning Dumadi).
C.     FUNGSI KRATON YOGYAKARTA
·         Sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya
·         Sebagai pusat pemerintahan
·         Sebagai pusat kebudayaan dan pengembangan
·         Pada jaman kemerdekaan, mulai dubuka untuk kepentingan umum, seperti kegiatan pariwisata, kegiatan ilmu pengetahuan , serta kegiatan lain yang ada hubungan dengan kepentingan masyarakat.
·         Merupakan museum perjuangan bangsa, karena yogyakarta dengan kratonnya pernah digunakan sebagai tempat kegiatan perjuangan fisik maupun kegiatan pemerintahan ketika ibbukota Republik Indonesia berada di Yogyakarta.


Di yogyakarta kami menemukan Nilai-Nilai kebudayaan yang baik sebenarnya. Nilai kejawen yang di tunjukkan dengan kelemah lembutan dalam bertutur, saling sapa satu sama lain serta hormat-menghormati antar umat beragama sebenarnya banyak terlihat di Yogya khususnya di Keraton berdasarkan sejarahnya J
Akan tetapi, Kami sempat menemukan Nilai yang kurang baik dari Para Penarik Becak Yogyakarta. Pada saat kami hendak berkeliling kota jogja kami temukan karakter tak jujur, sedikit memaksa dan “kong kslikong” dengan para penjual Oleh-oleh & souvenir di jogja.
Pada mulanya Beberapa tukang becak di jogja akan mendekati wisatawan dan menawarkan jasa becaknya untuk berkeliling kota jogja dengan ongkos murah. Wisatan yang datang bersama kelelahan pun tak urung tertarik untuk menaiki becak dan kebanyakan dari kami selalu minta diantar ke Malioboro. Akan tetapi tak sampai malioboro para tukang becak ini akan memberhentikankita di toko-toko yang menjual berbagai macam souvenir dan oleh-oleh yang mereka kenal. Ketika 1toko tak kita minati, maka mereka akan menawarkan toko lain, dan ketika di toko yang di sambangi selanjutnya pun kita tak berminat tak urung banyak tukang becak yang marah, sampai akhirnya tempat tujuan kita yang menjadi akd perjalanan tak tersampaikan *(Malioboro).
K            ejadian ini kami ulangi di Pagi dan Malam hari, sampai akhirnya kami dengar beberapa cerita teman-teman yang serupa. Dan kami simpulkan sebagia besar tukang becak di kota jogja (khusunya di seputaran maliobro) memiliki Relasi Toko Oleh-oleh dan Souvenir Yogyakarta, dan melalui relasinya lah mereka mendapat tambahan rezeki untuk keluarganya.
Dan perjalanan & pengalaman singkat ini kami belajar, Sebenarnya apa yang dilakukan para tukang becak itu baik, akan tetapi cara & sikap Membangun akad bersama wisatawan baiknya di benahi J Untuk Indonesia yang Lebih Baik J

Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait erat dengan lahirnya Kasultanan Yogyakarta. Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang berhasil menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I kelak) adalah merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan dalam negeri raja-raja Jawa waktu itu.
Melihat kemajuan yang sangat pesat akan kraton yang didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I, rasa kekhawatiran pihak Belanda mulai muncul. Pihak Belanda mengusulkan kepada sultan agar diijinkan membangun sebuah benteng di dekat kraton. Pembangunan tersebut dengan dalih agar Belanda dapat menjaga keamanan kraton dan sekitarnya. Oleh karena itu permohonan izin Belanda untuk membangun benteng dikabulkan oleh Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1760 di atas tanah Keraton.
Akan tetapi dibalik dalih tersebut maksud Belanda yang sesungguhnya adalah untuk memudahkan dalam mengontrol segala perkembangan yang terjadi di dalam kraton. Letak benteng yang hanya satu jarak tembak meriam dari kraton dan lokasinya yang menghadap ke jalan utama menuju kraton menjadi indikasi bahwa fungsi benteng dapat dimanfaatkan sebagai benteng strategi, intimidasi, penyerangan dan blokade. Dapat dikatakan bahwa berdirinya benteng tersebut dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu Sultan memalingkan muka memusuhi Belanda.
Museum Benteng Yogyakarta, semula bernama "Benteng Rustenburg" yang mempunyai arti "Benteng Peristirahatan". Pada tahun 1788 bangunan disempurnakan dan selanjutnya diganti namanya menjadi "Benteng Vredeburg" yang mempunyai arti "Benteng Perdamaian".
Benteng Vredeburg ini sejak berdiri sampai sekarang telah mengalami berbagai perubahan fungsi yaitu pada tahun 1760 - 1830 berfungsi sebagai benteng pertahanan, pada tahun 1830 -1945 berfungsi sebagai markas militer Belanda dan Jepang, dan pada tahun 1945 - 1977 berfungsi sebagai markas militer RI. Setelah tahun 1977 pihak Hankam mengembalikan kepada pemerintah. Oleh pemerintah melalui Mendikbud yang saat itu dijabat Bapak Daoed Yoesoep atas persetujuan Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku pemilik, ditetapkan sebagai pusat informasi dan pengembangan budaya nusantara pada tanggal 9 Agustus 1980.
Pada tanggal 16 April 1985 dipugar menjadi Museum Perjuangan dan dibuka untuk umum pada tahun 1987. Kemudian pada tanggal 23 November 1992 resmi menjadi "Museum Khusus Perjuangan Nasional" dengan nama "Museum Benteng Yogyakarta".
Bangunan bekas Benteng Vredeburg dipugar dan dilestarikan. Dalam pemugaran pada bentuk luar masih tetap dipertahankan, sedang pada bentuk bagian dalamnya dipugar dan disesuaikan dengan fungsinya yang baru sebagai ruang museum.
Benteng yang dibangun pada tahun 1765 oleh Pemerintah Belanda ini digunakan untuk menahan serangan dari Kraton Yogyakarta. Dengan parit yang mengelilinginya, benteng yang berbentuk segi empat ini memiliki menara pengawas di ke-empat sudutnya dan kubu yang memungkinkan tentara Belanda untuk berjalan berkeliling sambil berjaga-jaga dan melepaskan tembakan jika diperlukan. Pada dasar meriam di kubu bagian selatan, Kraton Yogyakarta dan beberapa bangunan bersejarah lainnya termasuk kepadatan lalulintas di sekitarnya terlihat dengan jelas. Dibangun pada tahun 1765 oleh Belanda, Museum dengan luas kurang lebih 2100 meter persegi  ini mempunyai beberapa koleksi antara lain:
·         Bangunan-bangunan peninggalan Belanda, yang dipugar sesuai bentuk aslinya.
·         Diorama-diorama yang menggambarkan perjuangan sebelum Proklamasi Kemerdekaan sampai dengan masa Orde Baru.
·         Koleksi benda-benda bersejarah, foto-foto, dan lukisan tentang perjuangan nasional dalam merintis, mencapai, mempertahankan, serta mengisi kemerdekaan Indonesia.

Analisa:
Terdapat norma hukum didalamnya Karena belanda yang melihat kemajuan pesat akan keratin yang didirikan sultan hamengku buwono I belanda meminta izin untuk membagun benteng dengan dalih untu menjaga pertahanan dan keamanan padahal niat sebenarnya adalah untuk memudahkan dalam mengontrol segala perkembangan yang terjadi di dalam kraton serta untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu sultan berbalik memusuhi belanda. Sedangkan nilai yang terkandung didalamnya dari sisi baiknya sultan menyetujui pembanguuan benteng tersebut karena demi kepentingan rakyat untuk pertahanan dan keamanan tetapi belanda sedangkan sisi buruknya belanda mendirikan benteng tersebut dengan alasan untuk pertahanan dan keamanan namun maksud yang sebenarnya adalah untuk mengawasi keraton
Benteng vredeburg mengajarkan pemahaman kepada kita bahwa masyarakat Yogyakarta dulu memiliki sikap yang bermoral dan peduli terhadap daerah mereka terbukti dengan kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono mereka sigap bersatu secara damai demi Yogyakarta yang aman dan tentram. Terlebih lagi keadaanan serta sikap para penjaga atau orang-orang yang bekerja di benteng tersebut memiliki sikap yang ramah terhadap pengunjung, serta berusaha menjaga kebersihan benteng tersebut. Pemandu pun menjelaskan dengan baik, bagaimana proses dibangunnya benteng vredeburg serta perjuangan pahlawan dahulu baik secara diplomasi maupun nondiplomasi dimana sikap patriotism dan cinta tanah airnya patut dicontoh oleh kita sebagai generasi masa depan yang bermoral.
Dan untuk pendidikan  nilai nya terdapat nilai-nilai sejarah, nilai wisata, nilai budaya, nilai sosial pada benteng vredeburg. Semua kandumgan pendidikan nilai tersebut bergabung menjadi satu yang haris dilestarikan keberadaanya.


CANDI PRAMBANAN
Description: /data/data/com.infraware.PolarisOfficeStdForTablet/files/.polaris_temp/image1.jpeg
Prambanan adalah salah satu kompleks candi terbesar di Asia Tenggara yang kaya dengan arca dan relief. Kompleks candi ini terletak di Desa Prambanan dan secara administratif masuk dalam dua kabupaten dan dua provinsi sekaligus. Yaitu Kabupaten Sleman Provinsi DIY dan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Jaraknya  sekitar 20 km dari kota Yogyakarta dan 40 km dari kota Surakarta. Selain karena berada di perbatasan, kompleks candi juga terjangkau dari berbagai arah karena berada langsung di pinggir Jalan Raya Yogyakarta - Solo.
Kompleks candi Prambanan dibangun sekitar tahun 850 Masehi. Masih belum pasti apakah Prambanan dibangun oleh Rakai Pikatan, raja kedua Wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu semasa Wangsa Sanjaya. Namun para peneliti besepakat bahwa kompleks candi Prambanan ditinggalkan dan mulai rusak tidak lama setelah selesai dibangun. Candi Prambanan juga dikenal dengan nama lain, yaitu candi Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang. Nama yang kedua ini terkait dengan legenda dibangunnya candi.
Dalam legenda dikisahkan, candi Prambanan dibangun oleh Bandung Bondowoso untuk memenuhi persyaratan dari Rara Jonggrang. Awalnya, Bandung Bondowoso yang jatuh hati pada kecantikan Rara Jonggrang hendak melamar putri raja itu. Rara Jonggrang yang tak mencintai Bandung Bondowoso tak berani menolak lamaran itu secara langsung. Makanya ia mengajukan syarat yang sulit pada Bandung Bondowoso, yaitu membangun candi dengan seribu arca. Dengan kesaktiannya, Bandung Bondowoso hampir dapat memenuhi persyaratan itu. Namun pada arca yang ke 999, Rara Jongrang meminta bantuan warga untuk menumbuk padi dan membuat api besar sehingga ayam pun berkokok karena mengira pagi telah datang. Bandung Bondowoso yang murka karena merasa dicurangi kemudian mengutuk Rara Jonggrang menjadi arca yang ke 1000.
Kekayaan Prambanan akan relief bahkan menghasilkan berbagai cerita dan simbolisasi. Kisah Rama - Sinta merupakan salah satu yang tergambar di relief Prambanan. Dari relief salah satu candi di kompleks Prambanan pula burung mistik Garuda yang digambarkan sebagai setengah manusia setengah burung dikenal. Konon, dijadikannya Garuda sebagai lambang negara terinspirasi dari candi ini. Kini kompleks candi Prambanan telah menjadi salah satu objek wisata paling diminati di Yogyakarta. Sejak 1991, kompleks candi Prambanan ditetapkan sebagai cagar budaya dunia oleh UNESCO.
Dalam kompleks candi terdapat tiga candi utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut melambangkan Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Setiap candi menghadap ke timur dan berdekatan dengan candi pendamping yang menghadap ke barat. Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi. Candi-candi utama di kompleks Prambanan menjulang tinggi sampai 47 meter, lebih tinggi lima meter dari Borobodur. Candi juga dikelilingi taman yang dapat dijadikan tempat istirahat pengunjung.
Bagi pengunjung ingin mengetahui lebih banyak tentang candi-candi Prambanan, dapat memasuki bangunan museum dekat kompleks candi. Dalam museum tersebut, pengunjung dapat menyaksikan tampilan audio visual yang menyajikan sejarah penemuan candi. Selain museum, tersedia pula taman bermain untuk anak dan kereta mini untuk mengantar pengunjung mengelilingi kompleks candi. Akomodasi di sekitar kompleks candi juga lengkap. Penginapan, rumah makan, dan toko oleh-oleh yang berjajar-jajar menunggu untuk dikunjungi.

Pendidikan nilai dan moral yang kami dapatkan dari mengunjungi candi prambanan :
·         Nilai Spiritual
Masyarakat masih percaya akan hal-hal gaib dan mistis yang berkaitan dengan keberadaan candi prambanan tersebut. Di dalam candi prambanan itu juga merupakan tempat penguburan abu terhadap patung yang ada di atasnya. Contohnya abu hasil pembakaran Siwa Maha Dewa, perhiasan, dan air sungai Gangga yang di kubur dibawah arca Siwa Maha Dewa tersebut.

·         Nilai Budaya
Adanya tradisi zaman dahulu yang masih dipertahankan oleh masyarakat asli (pribumi). Dan juga dengan adanya candi prambanan ini masyarakat tetap harus menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah dan kebudayaan-kebudayaan pada zaman dahulu. Contohnya bunyian-bunyian gamelan dan suara nyinden.

·         Nilai Agama
Candi prambanan adalah tempat peribadahan terbesar umat hindu di indonesia dan merupakan tempat pemujaan dan  upacara adat umat hindu.sehingga umat hindu menganggap candi prambanan itu sebagai tempat suci bagi mereka.candi prambanan itu juga merupakan tempat para Brahma/pemimpin bagi umat hindu.

·         Nilai Estetika
Candi prambanan memiliki nilai seni yang tinggi dengan bentuk relief-relief yang berada didinding-dinding candi yang memiliki makna tersendiri dalam setiap gambar-gambarnya yang menceritakan Ramayana dalam  kisah cinta Rama dan Sinta. Selain itu juga stupa yang menbentuk kerucut dalam candi prambanan mengidentitaskan bahwa candi tersebut merupakan tempat suci  bagi umat hindu. Candi prambanan itu juga merupakan candi tercantik di dunia karena memiliki sturktur candi yang indah dan diluar benteng candi prambanan tersebut seharusnya memiliki 224 candi perwara dengan ketinggian masing-masing candi 17 meter.

·         Nilai Kedisiplinan
Setiap wisatawan wajib mengikuti peraturan yang ada. Contonya untuk masuk candi harus mengantri terlebih dahulu dan memakai helm pada saat akan masuk ke dalam candi karena candi dalam perbaikan.

·         Nilai Kebersihan
Para petugas candi prambanan menyediakan tempat pembuangan sampah dengan terpisan antara sampah organik dan anorganik agar tetap terjaga kebersihan sekitar candi.

·         Nilai Tanggungjawab
Bagi para wisatawan yang mengunjungi candi prambanan memiliki tanggungjawab untuk selalu mengikuti panduan dari petugas keamnan candi prambanan. Dan juga pengunjung secara tidak langsung diajarkan bertanggung jawab terhadap barang-barang yang telah dipinjamkan oleh para petugas

·         Nilai Kesopanan
Wisatawan candi prambanan harus memiliki tingkat kesopanan karena masyarakat sekitar candi prambanan menerima wisatawaan dengan ramah-tamah.dan juga para pengunjung dipinjamkan oleh para petugas, selendang batik untuk menjaga kesopanan saat berada di area candi prambanan tersebut.

MALIOBORO
Malioboro adalah salah satu objek wisata yang berada diyogyakarta. Malioboro merupakan salah satu pusat perbelanjaan hyang ada diyoyakarta  disini  terdapat berbagai macam toko souvenir seperti blankon, gantungan kunci serta tas- dan aneka souvenir khas yogja, makanan seperti bakpia dan makanan khas yogya lainnya , dan pakaian khas yogyakarta seperti batik  didini dapat kita temuka  penjual yang berada di toko hingga penjual kaki lima barang  yang dijajakan pun berbagai macam dari barang eksport maupun import di malioboro dapat ditemukan, tepat didekat malioboro ada suatu pasar yang bernama pasar Beringharjo tak kalah dengan malioboro dipasar ini juga mata para wisatawan dimanjakan oleh berbagai macam dagangan yang dijajakan oleh para pedagangnya.
Malioboro dan beringharjo  ini akan memuaskan hasrat berbelanja barang-barang unik dengan harga yang lebih murah. Seperti dipusat perbelanjaan ditempat lainnya transaksi tawar menawar dilakukan untuk itu berbelanja di kawasan Malioboro serta Beringharjo, pastikan tidak tertipu dengan harga yang ditawarkan. Biasanya para penjual menaikkan harga dari biasanya bagi para wisatawan.
Tengah malam sepanjang jalan Malioboro mengalun lebih pelan dan tenang. Warung lesehan merubah suasana dengan deru musisi jalanan dengan lagu-lagu nostalgia. Berbagai jenis menu makanan ditawarkan para pedagang kepada pengunjung yang menikmati suasana malam kawasan Malioboro
Nilai dan moral yang didapatkan di malioboro yaitu nilai keindahan dalam diri masyarakat yaitu pedagang yang mengunakan bahasa daerah dalam menjajakan dagangannya yang memberikan kesan bhwa kebudayaan yogyakarta terus dilestarikan tidak hanya itu kebnyakan turis asing yang berasal dari luar negara indonesia juga tak sungkan dan dengan lancarnya menggunakan bhasa jawa dalam trasnsaksi tawar menawar dan menyapa orang yang dikenalnya. Selain itu nilai moral yang didapat adanya sikap taat peraturan yang dilakukan oleh masyarakat khususnya para pengendara yang memarkirkan kendaraanya tepat di tempat parkir yang disediakan, seperti tempat parkir becak, andong dan kendaran beroda lainnya di malioboro, yang cukup berbeda dengan di lampung yang memarkirkan kendaraanya sembarangan yang terkadang masyarakatnya cenderung tidak mempedulikan kepentingan orang lain yang melintas di tempat tersebut.
Namun ada hal yang disayangkan yaitu ada sebagian pedagang yang melayani pembeli (wisatawan asing ) dengan sikap yang kurang ramah dan bahkan tidak sungkan memarahi pembeli yang berkunjung di tempat barang yang dijualnya sehingga menimbulkan sikap penilaiaan sikap ramah yang kurang dari masyarakat di malioboro.

MONUMEN JOGYA KEMBALI (MONJALI)
Description: https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTvcRpyK4rNBTLnEsbqaJ-KWCFo64x64pLRfi9XanGBWWQkF-RdVg
Dipilihnya nama “Yogya Kembali” dengan pengertian yang luas, berfungsinya pemerintah Republik Indonesia dan sebagai tetenger peristiwa sejarah ditarik mundurnya tentara Belanda dari Ibukota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949 dan kembalinya Presiden Soekarno, Wakil Presiden, Pimpinan Negara yang lain pada tanggal 6 Juli 1949 di Yogyakarta. Hal ini dapat dipenggunang sebagai titik awal bangsa Indonesia secara nyata bebas dari cengkeraman penjajah khususnya, dan merupakan tonggak sejarah yang menentukan bagi  kelangsungan hidup Negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang ada di kota Yogyakarta dan dikelola oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Museum yang berada di bagian utara kota ini banyak dikunjungi oleh para pelajar dalam acara darmawisata.
Monumen Yogya Kembali dibangun pada tanggal 29 Juni 1985, dengan Upacara Tradisional penanaman kepala kerbau dan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII. Dipilihnya nama “Yogya Kembali” dengan pengertian yang luas, berfungsinya pemerintah Republik Indonesia dan sebagai tetenger peristiwa sejarah ditarik mundurnya tentara Belpengguna dari Ibukota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949 dan kembalinya Presiden Soekarno, Wakil Presiden, Pimpinan Negara yang lain pada tanggal 6 Juli 1949 di Yogyakarta. Hal ini dapat dippenggunang sebagai titik awal bangsa Indonesia secara nyata bebas dari cengkeraman penjajah khususnya Belpengguna dan merupakan tonggak sejarah yang menentukan bagi kelangsungan hidup Negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.Dilihat dari bentuknya Monumen Yogya Kembali berbentuk kerucut / gunungan dengan ketinggian 31,80 meter adalah sebagai gambaran “Gunung Kecil” ditempatkan di sebuah lereng Gunung Merapi. Gunung Merapi ini sangat berarti bagi masyarakat Yogyakarta baik secara simbolik maupun faktual.Monumen Yogya Kembali terletak di Jalan Lingkar Utara, dusun Jongkang, desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Didirikan di atas lahan seluas 49.920 m2. lokasi ini ditetapkan oleh Sri Paduka Hamengku Buwono IX dengan alternative diantaranya terletak digaris poros antara gunung Merapi - Monumen Yogya Kembali - Tugu Pal Putih - Kraton - Panggung Krapyak - Laut Selatan, yang merupakan “Sumbu Imajiner” yang pada kenyataannya sampai sekarang masih dihormati oleh masyarakat Yogyakarta, dan menurut kepercayaan bersatunya Lingga dan Yoni akan menimbulkan kemakmuran di tempat ini sebagai batas akhir ditariknya mundur tentara Belpengguna kearah utara, usaha kesinambungan tata kota kegiatan dan keserasian Daerah Yogyakarta.
Monumen Yogya Kembali memberikan gambaran yang lebih jelas bagaimana kemerdekaan itu tercapai. Melihat berbagai diorama, relief yang terukir atau koleksi pakaian hingga senjata yang pernah dipakai oleh para pejuang kemerdekaan. Satu tempat yang akan memuaskan segala keingin tahuan tentang perjalanan Bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.
Dari uraian diatas, adapun tujuan dan makna dibangunnya monumen tersebut :
1.      Monumen Yogya Kembali berfungsi sebagi salah salah satu sarana pewaris jiwa semangat parapejuang bangsa
2.      Dengan adanya Monumen Yogya Kembali berarti bangsa Indonesia telah menghargai jasa para pahlawan
3.      Melalui Monumen Yogya Kembali dapat dimanfaat kan oleh generasi muda dalam Rangka pembinaan bangsa secara utuh sampai masa yang akan datang.
Dari paparan diatas kita bisa menarik sebuah acuan dari sejarah dan berdirinya monumen yogya kembali ini, terkait mengenai nilai dan norma yang bisa kita petik dan dijadikan sebagai bahan acuan dilingkungan kehidupan terutama untuk para pelajar serta menghormati jasa para pahlawan yang dahulu berjuang keras untuk sebuah kemerdekaan dan kita wajib mempertahankannya. Seperti hal nya terdapat nilai kesatuan tentang bagaimana perjuangan para pahlawan membuat berbagai macam strategi untuk mengusir dan mengalahkan penjajahan bangsa belanda khususnya di Yogyakarta. Seperti yang terdapat dalam sejarahnya para pejuang bangsa indonesiamenggempur pertahanan Belanda setelah mendapat persetujuan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku penggagas serangan.Selama enam jam Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menduduki Kota Yogyakarta. Dari masyarakat bawah sampai pimpinanpun bahu menbahu bersatu untuk satu misi yaitu mengusir pemerintahan belanda. Berkat dari nilai persatuan tersebut akhirnya satu misi itu dapat terwujud dan ini merupakan salah satu hal yang harus kita petik dari kejadian ini. Dari peristiwa inilah dibangunnya Monumen Yogya Kembali ini sebagai bentuk apreasiasi kita khususnya para pelajar menghormati para pahlawan.
Disamping itu, kita juga bisa memetik satu diantaranya nilai kemanusiaan. Dimana perlakuan dari penjajahan di Yogya ini yang tidak sama sekali ada rasa kemanusiaan kejam terhadap siapapun bahkan melebihi  dari binatang. Dari sinilah kita sebagai makhluk sosial harus peduli terhadap sesama makhluk hidup terutama manusia karena manusia itu membutuhkan manusia yang lain. Tidak halnya dengan penjajah yang sangat kejam merampas harta dan jiwa. kita harus jadikan perlakuan yang tidak baik dari orang lain sebagai pandangan kita dimasa depan untuk menaikkan derajat kita bukan berbalik seperti penjajah.
Dengan demikian dari berbagai macam peristiwa tersebut, kita sebagai para pelajar harus menanamkan jiwa sosial yang tinggi terhadap orang lain. Jika berbicara mengenai penjajah memang melebihi kejamnya bukan seperti manusia. Namun kita harus ingat penjajahan yang dilakukan orang lain kita harus bersatu untuk mencapai sebuah kemerdekaan. Karena dengan persatuan dapat memperkokoh suatu hubungan.
Description: D:\Snapshot_20131027_19jk.JPG
Nama               : Desi Narita
Npm                : 1213032020
Alamat                        : Kebuayan, Kec Karya Penggawa Krui Pesisir Barat
TTLahir           : Liwa, 01 januari 1995

Moseum Konferensi Asia Afrika
Museum Konferensi Asia Afrika merupakan salah satu museum yang berada di kota Bandung. Terletak di Jl.Asia Afrika No.65. Museum ini merupakan memorabilia Konferensi Asia Afrika. Museum ini memiliki hubungan yang sangat erat denganGedung Merdeka. Secara keseluruhan Gedung Merdeka memiliki dua bangunan utama, yang pertama disebut Gedung Merdeka sebagai tempat sidang utama, sedangkan yang berada di samping Gedung Merdeka adalah Museum Konferensi Asia Afrika sebagai tempat memorabilia Konferensi Asia Afrika.
Description: C:\Users\microsof\Pictures\gambar_7921.jpg

Latar belakang dibangunnya museum ini adalah adanya keinginan dari para pemimpin bangsa-bangsa di Asia dan Afrika untuk mengetahui tentang Gedung Merdeka dan sekitarnya tempat Konferensi Asia Afrika berlangsung. Hal ini membuat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M memiliki ide untuk membangun sebuah museum. Ide tersebut disampaikannya pada forum rapat Panitia Peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika (1980) yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. Haryati Soebadio sebagai wakil dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian museum ini diresmikan pada tanggal 24 April 1980 bertepatan dengan peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika.
Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18 sampai dengan 24 April 1955 mencapai kesuksesan besar, baik dalam mempersatukan sikap dan menyusun pedoman kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika maupun dalam ikut serta membantu terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia. Konferensi ini melahirkan Dasa Sila Bandung yang kemudian menjadi pedoman bangsa-bangsa terjajah di dunia dalam perjuangan memperoleh kemerdekaannya dan yang kemudian menjadi prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerja sama dunia. Kesuksesan konferensi ini tidak hanya tampak pada masa itu, tetapi juga terlihat pada masa sesudahnya, sehingga jiwa dan semangat Konferensi Asia Afrika menjadi salah satu faktor penting yang menentukan jalannya sejarah dunia.
Semua itu merupakan prestasi besar yang dicapai oleh bangsa-bangsa Asia Afrika. Jiwa dan semangat Konferensi Bandung telah berhasil memperbesar volume kerja sama antar bangsa-bangsa Asia dan Afrika, sehingga peranan dan pengaruh mereka dalam hubungan percaturan internasional meningkat dan disegani.
Dalam rangka membina dan melestarikan hal tersebut, adalah penting dan tepat jika Konferensi Asia Afrika beserta peristiwa, masalah, dan pengaruh yang mengitarinya diabadikan dalam sebuah museum di tempat konferensi itu berlangsung, yaitu di Gedung Merdeka di Kota Bandung, kota yang dipandang sebagai ibu kota dan sumber inspirasi bagi bangsa-bangsa Asia Afrika. Sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M., sering bertemu muka dan berdialog dengan para pemimpin negara dan bangsa Asia Afrika. Dalam kesempatan-kesempatan tersebut beliau sering mendapat pertanyaan dari mereka tentang Gedung Merdeka dan Kota Bandung tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika.
Berulang kali pembicaraan tersebut diakhiri oleh pernyataan keinginan mereka untuk dapat mengunjungi Kota Bandung dan Gedung Merdeka. Terilhami oleh hal tersebut serta kehendak untuk mengabadikan Konferensi Asia Afrika, maka lahirlah gagasan beliau untuk mendirikan Museum Konperensi Asia Afrika di Gedung Merdeka ini. Gagasan tersebut dilontarkan dalam forum rapat Panitia Peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika (1980) yang dihadiri antara lain Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. Haryati Soebadio sebagai wakil dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata gagasan itu mendapat sambutan baik, termasuk dari Presiden RI Soeharto.
Gagasan pendirian Museum Konperensi Asia Afrika diwujudkan oleh Joop Ave sebagai Ketua Harian Panitia Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri, bekerja sama dengan Departemen Penerangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat, dan Universitas Padjadjaran. Perencanaan dan pelaksanaan teknisnya dikerjakan oleh PT. Decenta, Bandung. Museum Konperensi Asia Afrika diresmikan berdirinya oleh Presiden RI Soeharto pada tanggal 24 April 1980 sebagai puncak peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika.

Tujuan Pendirian
Tujuan pendirian museum KAA, di rumuskan dalam poin – poin kalimat sebagai berikut :

·         Menyajikan peninggalan – peninggalan, informasi yang berkaitan dengan KAA, termasuk latar belakang, perkembangan konferensi tersebut, social budaya, da peran bangsa – bangsa, Asia Afrika, khususnya bangsa Indonesia dalam percaturan politik da kehidupan dunia
·         Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan buku – buku, majalah, surat kabar, naskah, dokumen, dan penerbian lainnya yang berisi uraian dan informasi mengenai kegiatan dan peranan bangsa – bangsa Asia Afrika dan Negara– Negara berkembang dalam percaturan politik dan kehidupan dunia serta social budaya Negara – Negara tersebut
·         Melakukan penelitian tentang masalah – masalah Asia Afrika dan Negara– Negara berkembang guna menunjang kegiatan peendidikan dan penelitian ilmiah di kalangan pelajar, mahasiswa, dosen, dan pemuda Indonesia serta bangsa– bangsa Asia Afrika pada umumnya, dan member masukan bagi kebijakan pemerintah dalam kegiatan politik luar negeri
·         Menunjang upaya – upaya dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional, pendidikan generasi muda, dan peningkatan kepariwisataan
·         Menunjang upaya – upaya untuk menciptakan saling pengertian dan kesatuan pendapat serta meningkatkan volume kerjasama di antara  bangsa – bangsa Asia Afrika dan bangsa – bangsa lainnya di dunia.

Nilai Moral yang didapat
Nilai moral yang didapat setelah mengunjungi museum KAA adalah :
·         Lebih menghargai sejarah dan perjuangan para pahlawan terutama pada saat penyelenggaraan KAA yang mempunyai andil besar dalam upaya perdamaian dunia dan menmperjuangkan kebebasan negara-negara Asia dan Afrika.
·         Meningkatkan rasa nasionalisme, dan kebanggaan menjadi anak Bangsa Indonesia yang merupakan bangsa yang besar.
·         Menumbuhkan sikap atau keinginan untuk selalu membela negara.
·         Menambah wawasan kebangsaan.























1 comment:

  1. Play casino - No.1 for the Casino Guru
    No sol.edu.kg longer wooricasinos.info have the opportunity to go to the หาเงินออนไลน์ casinos or read the reviews of the slots you love. But they're not always the bsjeon same. Sometimes you have a new online

    ReplyDelete