BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuliah
kerja lapangan adalah kegiatan yang memperkenalkan dunia kerja kepada para mahasiswa.
Mendapatkan pekerjaan adalah sesuatu yang sangat sulit. Persaingan yang ketat,
lapangan pekerjaan yang sempit, dan masih banyak hal lainnya yang jadi penyebab
sulitnya mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya kuliah kerja lapangan, mahasiswa
diharapkan mendapat pengalaman dalam bekerja, dan memahami etika kerja yang
baik. Hal ini tentunya membantu mahasiwa untuk mendapatkan gambaran mengenai
cara kerja yang baik dan disiplin, sehingga kelak mahasiswa dapat menjadi
pendidik yang handal dan profesional, dan mampu untuk menembus ketatnya
persaingan di dunia kerja. Kuliah kerja lapangan di Program Studi PPKN Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung merupakan salah satu mata
kuliah yang wajib. Mata kuliah kerja lapangan ini merupakan salah satu syarat
untuk lulus program S1 di Program Studi PPKN Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
Dalam
mata kuliah kerja lapangan ini, mahasiswa dituntut untuk terjun langsung ke
dalam dunia kerja, sehingga diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu
yang telah didapat selama perkuliahan dalam dunia kerja.
Kurikulum
program studi PPKN Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung,
tidak hanya melingkupi bidang sastra, linguistik dan budaya namun juga
meliputi, Pendidikan nilai dan
moral, hukum dan
kemasyarakatan, politik
dan kewarganegaraan
, pembelajaran
dan pendidikan kewarganegaraan
Universitas
Lampung juga menjadikan mata kuliah kerja lapangan sebagai mata kuliah yang
wajib di ikuti bagi setiap mahasiswa program studi yang ada di Universitas
Lampung.
Pelaksanaan
kuliah kerja lapangan yang dilaksanakan oleh program studi pendidikan
kewarganegaraan 2012 yaitu berkunjung ke objek wisata yang memiliki keterkaitan
dengan pendidikan PPKN dan sesuai dengan tema yang diambil pada saat KKL tersebut
adapun tempat tujuan wisata itu yaitu Yogyakarta, solo, bandung dan jakarta.
I.2 Tujuan Kuliah Kerja Lapangan
Tujuan
kuliah kerja lapangan ini yaitu untuk menilai dan memahami keberagaman nilai
dan moral masyarakat yang terdapat pada
masing – masing tempat wisata yang dikunjungi selama perjalanan. Selain itu
maksud diadakannya kuliah kerja lapangan ini untuk dapat memahami berbagai
macam permasalahan nilai dan moral yang ditemukan pada masyarakat . Tempat kunjungan
wisata yang dilakukan yaitu; kota jogja, solo,bandung, dan jakarta merupakan
tujuan wisata yang dilakukan. Pelaksanaan KKL ini diharapkan agar mahasiswa
dpat mengimplemintasikan hal-hal yang didapatkan selama perjalanan baik dunia
kerja maupun dalam pendidikan kewarganegaraan khususnya. Pelaksanaan KKL ini
diharapkan para mahasiswa dapat mengambil manfaat sesuai dimesnsi yang akan
dibahas pada kelompok satu (1) yaitu “pendidikan
nilai dan moral”. Nilai tersebut memiliki arti realitas abstrak sebagai
perinsip – perinsip yang menjadi pedoman dalam hidup . Nilai juga berfungsi
sebagai acuan perilaku setiap individu.
Selain itu KKL bagi para mahasiswa dapat
menunjukan peningkatan kemampuan pada diri mahasiswa yaitu hal-halyang
ditemukan dan menilai sendiri macam –
macam kehidupan masyrakat yang memiliki beragam kebudayan dan kota, Memperoleh informasi dan gambaran umum
yang lebih jelas mengenai bagaimana nilai dan moral yang ditemukan ditiap-tiap
tempat objek wisata dan wilayah kota objek wisata tersebut. Seperti nilai dan moral yang didapatkan pada masyarakat yogyakarta,
solo, bandung, jakarta dan unila (Lampung) karena tentunya masing-masing daerah
memiliki karakter khusus dan berbeda terhadap nilai dan moral yang ditemukan.
Melalui proses
pendidikan, manusia diharapkan dapat memperoleh ‘kemanusiaannya’, sehingga
dapat menyadari realitas sosial yang terjadi disekitarnya dan menyadari
perannya untuk berperilaku sebagaimana mestinya atas realitas sosial tersebut.
Tempat wisata yang dikunjungi oleh mahasiswa tersebut yang sesuai denga
dimensi nilai dan moral yaitu:
1.
Yogyakarta, adapun objek wisata yang
dikunjungi:
·
Keraton
·
Museum vanderburg
·
Malioboro
·
Parangtritis
·
Prambanan
·
Borobudur
·
Monumen jogja kembali
2. Bandung,
adapun kota yang dikinjungi
·
Konferensi asia afrika
·
Tangkuban perahu
3. Jakarta,
adapun yang dinjungi
·
Monumen pancasila
·
Dunia fantasi
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan ini yaitu meninjau maslah-masalah yang ada dimasyarakat
sesuai dengan dimensi yang akan dibahas yaitu mengenai nilai dan moral.. Permasalahan yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah
a.
Bagaimana
nilai dan moral dalam kehidupan masyarakat dikota- kota yang dikunjungi dengan
masyarakat lampung.
b.
Bagaimana perbedaan penerapan
nilai dan moral masyarakat lampung dengan tempat yang dikunjungi.
c.
Kekhasan masing – masing budaya
yang ada masyarakat pada budaya daerah masing-masing.
d.
Bagaiamana Penerapan nilai dan moral yang ada di tiap
masyarakat nilai dan moral tersebut
meliputi
ü Moral masyarakat dan mahasiswa tersebut selama perjalananan
ü
Nilai religius dalam masyarakat,
termasuk selama perjalanan yang dilakukan mahasiwa
ü
Nilai keindahan yang ada di objek
wisata tersebut
ü
Kurangnya nilai kebenaran pada masyarakat dan mahasiswa dalam hukum dengan
tata tertib yang berlaku.
ü
Nilai kebaikan yang beranekaragam
dalam sikap masyarakat yang dijumpai selama perjalanan
ü
Nilai vital dan material yang ada
dalam masyarakat dan mahasiswa
Dengan
dilaksanakannya kegiatan kuliah kerja lapangan ini diharapkan setiap mahasiswa
dapat dengan kritis menilai dan menghargai masing- masing nilai dan moral yang
ditemukan dalam masyarakat ditiap- tiap objek wisata agar dapat
diimplementasikan dalam dunia pendidikan khususnya sebagai seorang pendidik
pendidikan kewarganegaraan.
PEMBAHASAN
KARATON YOGYAKARTA
A. SEJARAH
BERDIRINYA KASULTANAN YOGYAKARTA
Sebelum
berdirinya Kasultanan Yogyakarta, Kadipaten Mangkunegara, dan Kadipaten
Pakualam, pada waktu itu yang ada hanya Kraton Kasunan Surakarta, pindahan dari Kraton Mataram Kartasura.
Ketika istananya masih berada di
Kartasura, terjadi peristiwa pemberontakan orang-orang China (GEGER PACINA)
pada tahun 1740-1743. Paku Buwono II
tidak berdaya menghadapi pemberontakan ini, dan hanya dengan bantuan
Belanda-lah peristiwa itu dapat dipadamkan.karena istana Kartasura mengalami
kerusakan yang parah sekali, lalu ibukota dipindahkan ke Desa Solo, yang
kemudian disebut Surakarta.
Pada masa Pemerintahan Sunan Paku
Buwono II di Kraton Surakarta (1744), masih terjadi pemberontakan yang dipimpin
oleh Tumenggung Martopuro melawaqn Kraton Surakarta, namun oleh Pangeran
Mangkubumi (adik Paku buwono II)
Tumenggong Martopuro dapat ditaklukan.
Dalam suatu pertandingan antara Paku
Buwono II yang didampingi oleh Pangeran Mangkubumi (penasehat kepercayaan)
dengan pihak Belanda yang diwakili oleh Mr. Hoogendrof, utusan Belanda itu Paku
Buwono II untuk menyerahkan seluruh wilayah pesisir utara jawa kepada VOC.
Permintaan itu sebagai tuntutan atas jasa Belanda ketika berhasil memadamkan
pemberontakan orang-orang China di Kartosuro. Pangeran Mangkubumi tidak
menyetujui permintaan itu, meski ia tahu bahwa kedudukan Paku Buwono II sangat
sulit. Berawal dari masalah itu Pangeran Mangkubumi kemudian memohon izin dan
do’a restu kepada Paku Buwono II, untuk menentang dan mengangkat senjata
melawan Kompeni Belanda VOC.
Setelah mendapat restu dari dari
Paku Buwono II, dengan memperoleh pusaka
tombak KYAI, PLERED, lalu pada tanggal 21 April 1747, Pangeran Mangkubumi
meninggalkan Kraton Surakarta menuju kedalam hutan bersama keluarga dan pasukan
yang setia, untuk bergeiliya melawan VOC. Dalam mengadakan perlawanannya itu,
Pangeran Mangkubumi bergabung dengan RM. Said (Pangeran Sambenyawa) yang sudah
lebih dahulu menentang Paku Buwono II dan VOC.
Sebelum Paku Buwono II wafat,
kekuasaan seluruh tanah jawa telah diserahkan kepada VOC (16 Desember 1749).
Karena itu yang menobatkan / mengangkat raja-rajaditanha jawa keturunan Paku
Buwono II adalah VOC. Setelah Paku Buwono wafat, Belanda mengangkat RM.Suryadi
(Putra Mahkota) Sunan Paku Bowono III. Ia praktis jadi boneka, karena menurut
kontrak politik , raja tersebut hanya
berkedudukan sebagai peminjam tanah VOC.
Ketika Pemerintah Paku Buwono III
ini, perlawanan Pangeran Mangkubumi terhadap Belanda semakin menghebat. Dalam
setiap pertempuran pasukan Belanda selalu terdesak oleh serangan Pangeran
Mangkubumi. Bahkan ketika terjadi pertempuran sengit di sungai Bogowonto, semua
pasukan Belanda termasuk komondanya mati terbunuh. Akhirnya Belanda meminta
kepada Pangeran Mangkubumi untuk berunding.
Kemudian terjadilah perjanjian
antara ketiga pihak yaitu Pangeran Mangkubumi, Paku Buwono III dan Belanda /VOC
. perjanjian itu diadakan di desa Giyanti (salatiga), pada tangga 13 februari
1755, maka disebut PERJANJIAN GIYANTI.
Akibat dari perjanjian itu, kerajaan Mataram dibagi menjadi dua bagian, yaitu
Kraton Kasunan Surakarta dan Kraton Kasultanan yogyakarta.
Senjutnya dengan daerah barunya itu.
Pangeran Mangkubumi mendirikan kerajaan mataram Yogyakarta di wilayah Beringan,
pada tahun 1756. Dan beliau kemudian bergelar SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO I.
Gelar lengkapnya adalah: ”Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng
Sultan Hamengkubuwono Senopati Ing Ngalogo Ngabdurahman Sayidin Panotogomo
Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping Ing Ngayogyakarta Hadiningrat”.
B. ARTI
KRATON YOGYAKARTA
Istilah
Karaton, keraton atau Kraton, berasal dari kata ka-ratu-an, yang berarti tempat
tinggal ratu/raja. Demikian juga dengan kadhaton atau Kedhaton, berasal dari
kata Ka-dhatu-an, yang berarti tempat tinggal dahatu /raja. Sedang arti yang
lebih luas lagi,dapat diuraikan secara sederhana bahwa, lingkungan seluruh
struktur dan bangunan wilayah kraton mengandung arti tertentu yang berkaitan
dengan salah satu pandangan hidup jawa yang sangat esensial, yaitu sangkan
Paraning Dumadi (dari mana asalnya manusia dan kemana akhirya manusia setelah
mati).
Garisnya
besarnya, wilayah Kraton Yogyakarta yang memanjang sepanjang 5km, dari panggung
Krapyak di sebelah selatan hingga Tugu Kraton di sebelah utara, terdapat garis
linier dualisme terbaik yang bisa dibaca secara simbolik filosofi.
Dari
arah selata ke utara mulai dari Panggung Krapyak, melambangkan arti proses
terjadinya manusia, mulai ketika masih berada di alam arwah (tempat tinggi),
sampai hadir ke dunia lantaran ibu dan bapak. Di sini Kraton sebagai badan
jasmani manusia, sedang Raja/Sultan adalah lambang jiwa sejati yang hadir ke
dalam badan jasmani.
Sedang
dari arah utara ke selatan, melambangkan proses perjalanan manusia pulang
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai asal dari segala apa yang ada (DUMADI).
Oleh karena itu sebutan Sangka Paraning Dumadi adalah sebuban lain untuk Tuhan
dalam pandangan hidup Jawa. Panggung Krapyak adalah tempat tinggi, dalam hal
ini adalah lambang tempat asalnya manusia secara esensial di sisi Tuhan sebagai
tempat yang tinggi.
Gambaran yang sederhana adalah, Tugu Kraton
Yogyakarta sebagai penjelmaan LINGGA (laki-laki), dan Panggung Krapyak sebagai
penjelmaan YONI (perempuan). Kraton Yogyakarta sebagai lambang badan jasmani
manusia yang berasal dari laki-laki/Bapak (LINGGA) dan Perempuan/ibu (YONI).
Jadi, LINGGA +YONI= KRATON YOGYAKARTA (Sangkan Paraning Dumadi).
C. FUNGSI
KRATON YOGYAKARTA
·
Sebagai tempat tinggal raja dan
keluarganya
·
Sebagai pusat pemerintahan
·
Sebagai pusat kebudayaan dan
pengembangan
·
Pada jaman kemerdekaan, mulai dubuka
untuk kepentingan umum, seperti kegiatan pariwisata, kegiatan ilmu pengetahuan
, serta kegiatan lain yang ada hubungan dengan kepentingan masyarakat.
·
Merupakan museum perjuangan bangsa,
karena yogyakarta dengan kratonnya pernah digunakan sebagai tempat kegiatan
perjuangan fisik maupun kegiatan pemerintahan ketika ibbukota Republik
Indonesia berada di Yogyakarta.
Di
yogyakarta kami menemukan Nilai-Nilai kebudayaan yang baik sebenarnya. Nilai
kejawen yang di tunjukkan dengan kelemah lembutan dalam bertutur, saling sapa
satu sama lain serta hormat-menghormati antar umat beragama sebenarnya banyak
terlihat di Yogya khususnya di Keraton berdasarkan sejarahnya J
Akan tetapi, Kami sempat
menemukan Nilai yang kurang baik dari Para Penarik Becak Yogyakarta. Pada saat
kami hendak berkeliling kota jogja kami temukan karakter tak jujur, sedikit
memaksa dan “kong kslikong” dengan para penjual Oleh-oleh & souvenir di
jogja.
Pada mulanya Beberapa
tukang becak di jogja akan mendekati wisatawan dan menawarkan jasa becaknya
untuk berkeliling kota jogja dengan ongkos murah. Wisatan yang datang bersama
kelelahan pun tak urung tertarik untuk menaiki becak dan kebanyakan dari kami
selalu minta diantar ke Malioboro. Akan tetapi tak sampai malioboro para tukang
becak ini akan memberhentikankita di toko-toko yang menjual berbagai macam
souvenir dan oleh-oleh yang mereka kenal. Ketika 1toko tak kita minati, maka
mereka akan menawarkan toko lain, dan ketika di toko yang di sambangi
selanjutnya pun kita tak berminat tak urung banyak tukang becak yang marah,
sampai akhirnya tempat tujuan kita yang menjadi akd perjalanan tak tersampaikan
*(Malioboro).
K ejadian ini kami ulangi di Pagi dan
Malam hari, sampai akhirnya kami dengar beberapa cerita teman-teman yang
serupa. Dan kami simpulkan sebagia besar tukang becak di kota jogja (khusunya
di seputaran maliobro) memiliki Relasi Toko Oleh-oleh dan Souvenir Yogyakarta,
dan melalui relasinya lah mereka mendapat tambahan rezeki untuk keluarganya.
Dan perjalanan & pengalaman
singkat ini kami belajar, Sebenarnya apa yang dilakukan para tukang becak itu
baik, akan tetapi cara & sikap Membangun akad bersama wisatawan baiknya di
benahi J Untuk Indonesia
yang Lebih Baik J
Benteng Vredeburg
Benteng
Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait erat dengan lahirnya Kasultanan
Yogyakarta. Perjanjian Giyanti
13 Februari 1755 yang berhasil menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan
Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I kelak)
adalah merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan
dalam negeri raja-raja Jawa
waktu itu.
Melihat kemajuan yang sangat
pesat akan kraton yang didirikan oleh Sultan Hamengku
Buwono I, rasa kekhawatiran pihak Belanda mulai muncul. Pihak
Belanda mengusulkan kepada sultan agar diijinkan membangun sebuah benteng di
dekat kraton. Pembangunan tersebut dengan dalih agar Belanda dapat menjaga
keamanan kraton dan sekitarnya. Oleh karena itu permohonan izin Belanda untuk
membangun benteng dikabulkan oleh Sultan Hamengku
Buwono I pada tahun 1760 di atas tanah Keraton.
Akan tetapi dibalik dalih
tersebut maksud Belanda yang sesungguhnya adalah untuk memudahkan dalam
mengontrol segala perkembangan yang terjadi di dalam kraton. Letak benteng yang
hanya satu jarak tembak meriam dari kraton dan lokasinya yang menghadap ke
jalan utama menuju kraton menjadi indikasi bahwa fungsi benteng dapat
dimanfaatkan sebagai benteng strategi, intimidasi,
penyerangan dan blokade. Dapat dikatakan bahwa berdirinya benteng tersebut
dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu Sultan memalingkan muka
memusuhi Belanda.
Museum Benteng Yogyakarta,
semula bernama "Benteng Rustenburg" yang mempunyai arti "Benteng
Peristirahatan". Pada tahun 1788 bangunan disempurnakan dan selanjutnya
diganti namanya menjadi "Benteng Vredeburg" yang mempunyai arti
"Benteng Perdamaian".
Benteng Vredeburg ini sejak
berdiri sampai sekarang telah mengalami berbagai perubahan fungsi yaitu pada
tahun 1760 - 1830 berfungsi sebagai benteng pertahanan, pada tahun 1830 -1945
berfungsi sebagai markas militer Belanda dan Jepang, dan pada tahun 1945 - 1977
berfungsi sebagai markas militer RI. Setelah tahun 1977 pihak Hankam
mengembalikan kepada pemerintah. Oleh pemerintah melalui Mendikbud yang saat
itu dijabat Bapak Daoed Yoesoep atas persetujuan Sri Sultan Hamengku Buwono IX
selaku pemilik, ditetapkan sebagai pusat informasi dan pengembangan budaya
nusantara pada tanggal 9 Agustus 1980.
Pada tanggal 16 April 1985 dipugar menjadi Museum
Perjuangan dan dibuka untuk umum pada tahun 1987. Kemudian pada tanggal 23
November 1992 resmi menjadi "Museum Khusus Perjuangan Nasional"
dengan nama "Museum Benteng Yogyakarta".
Bangunan bekas Benteng Vredeburg dipugar dan dilestarikan. Dalam pemugaran pada bentuk luar masih tetap dipertahankan, sedang pada bentuk bagian dalamnya dipugar dan disesuaikan dengan fungsinya yang baru sebagai ruang museum.
Bangunan bekas Benteng Vredeburg dipugar dan dilestarikan. Dalam pemugaran pada bentuk luar masih tetap dipertahankan, sedang pada bentuk bagian dalamnya dipugar dan disesuaikan dengan fungsinya yang baru sebagai ruang museum.
Benteng yang dibangun pada tahun
1765 oleh Pemerintah Belanda ini digunakan untuk menahan serangan dari Kraton
Yogyakarta. Dengan parit yang mengelilinginya, benteng yang berbentuk segi
empat ini memiliki menara pengawas di ke-empat sudutnya dan kubu yang memungkinkan
tentara Belanda untuk berjalan berkeliling sambil berjaga-jaga dan melepaskan
tembakan jika diperlukan. Pada dasar meriam di kubu bagian selatan, Kraton
Yogyakarta dan beberapa bangunan bersejarah lainnya termasuk kepadatan
lalulintas di sekitarnya terlihat dengan jelas. Dibangun pada tahun 1765 oleh
Belanda, Museum dengan luas kurang lebih 2100
meter persegi ini mempunyai beberapa koleksi antara lain:
·
Bangunan-bangunan peninggalan Belanda, yang dipugar
sesuai bentuk aslinya.
·
Diorama-diorama yang menggambarkan perjuangan sebelum
Proklamasi Kemerdekaan sampai dengan masa Orde Baru.
·
Koleksi benda-benda bersejarah, foto-foto, dan lukisan
tentang perjuangan nasional dalam merintis, mencapai, mempertahankan, serta
mengisi kemerdekaan Indonesia.
Analisa:
Terdapat
norma hukum didalamnya Karena belanda yang melihat kemajuan pesat akan keratin
yang didirikan sultan hamengku buwono I belanda meminta izin untuk membagun
benteng dengan dalih untu menjaga pertahanan dan keamanan padahal niat
sebenarnya adalah untuk memudahkan dalam mengontrol segala perkembangan yang
terjadi di dalam kraton serta untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu sultan
berbalik memusuhi belanda. Sedangkan nilai yang terkandung didalamnya dari sisi
baiknya sultan menyetujui pembanguuan benteng tersebut karena demi kepentingan
rakyat untuk pertahanan dan keamanan tetapi belanda sedangkan sisi buruknya
belanda mendirikan benteng tersebut dengan alasan untuk pertahanan dan keamanan
namun maksud yang sebenarnya adalah untuk mengawasi keraton
Benteng
vredeburg mengajarkan pemahaman kepada kita bahwa masyarakat Yogyakarta dulu
memiliki sikap yang bermoral dan peduli terhadap daerah mereka terbukti dengan
kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono mereka sigap bersatu secara damai demi
Yogyakarta yang aman dan tentram. Terlebih lagi keadaanan serta sikap para
penjaga atau orang-orang yang bekerja di benteng tersebut memiliki sikap yang
ramah terhadap pengunjung, serta berusaha menjaga kebersihan benteng tersebut.
Pemandu pun menjelaskan dengan baik, bagaimana proses dibangunnya benteng
vredeburg serta perjuangan pahlawan dahulu baik secara diplomasi maupun
nondiplomasi dimana sikap patriotism dan cinta tanah airnya patut dicontoh oleh
kita sebagai generasi masa depan yang bermoral.
Dan untuk pendidikan nilai nya terdapat nilai-nilai sejarah, nilai
wisata, nilai budaya, nilai sosial pada benteng vredeburg. Semua kandumgan
pendidikan nilai tersebut bergabung menjadi satu yang haris dilestarikan
keberadaanya.
CANDI PRAMBANAN
Prambanan adalah salah satu kompleks candi
terbesar di Asia Tenggara yang kaya dengan arca dan relief. Kompleks candi ini
terletak di Desa Prambanan dan secara administratif masuk dalam dua kabupaten
dan dua provinsi sekaligus. Yaitu Kabupaten Sleman Provinsi DIY dan Kabupaten
Klaten Provinsi Jawa Tengah. Jaraknya sekitar 20 km dari kota Yogyakarta
dan 40 km dari kota Surakarta. Selain karena berada di perbatasan, kompleks
candi juga terjangkau dari berbagai arah karena berada langsung di pinggir
Jalan Raya Yogyakarta - Solo.
Kompleks candi Prambanan dibangun sekitar tahun
850 Masehi. Masih belum pasti apakah Prambanan dibangun oleh Rakai Pikatan,
raja kedua Wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu semasa Wangsa Sanjaya.
Namun para peneliti besepakat bahwa kompleks candi Prambanan ditinggalkan dan
mulai rusak tidak lama setelah selesai dibangun. Candi Prambanan juga dikenal
dengan nama lain, yaitu candi Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang. Nama yang
kedua ini terkait dengan legenda dibangunnya candi.
Dalam legenda dikisahkan, candi Prambanan
dibangun oleh Bandung Bondowoso untuk memenuhi persyaratan dari Rara Jonggrang.
Awalnya, Bandung Bondowoso yang jatuh hati pada kecantikan Rara Jonggrang
hendak melamar putri raja itu. Rara Jonggrang yang tak mencintai Bandung
Bondowoso tak berani menolak lamaran itu secara langsung. Makanya ia mengajukan
syarat yang sulit pada Bandung Bondowoso, yaitu membangun candi dengan seribu
arca. Dengan kesaktiannya, Bandung Bondowoso hampir dapat memenuhi persyaratan
itu. Namun pada arca yang ke 999, Rara Jongrang meminta bantuan warga untuk
menumbuk padi dan membuat api besar sehingga ayam pun berkokok karena mengira
pagi telah datang. Bandung Bondowoso yang murka karena merasa dicurangi
kemudian mengutuk Rara Jonggrang menjadi arca yang ke 1000.
Kekayaan Prambanan akan relief bahkan
menghasilkan berbagai cerita dan simbolisasi. Kisah Rama - Sinta merupakan
salah satu yang tergambar di relief Prambanan. Dari relief salah satu candi di
kompleks Prambanan pula burung mistik Garuda yang digambarkan sebagai setengah
manusia setengah burung dikenal. Konon, dijadikannya Garuda sebagai lambang
negara terinspirasi dari candi ini. Kini kompleks candi Prambanan telah menjadi
salah satu objek wisata paling diminati di Yogyakarta. Sejak 1991, kompleks
candi Prambanan ditetapkan sebagai cagar budaya dunia oleh UNESCO.
Dalam kompleks candi terdapat tiga candi utama,
yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut melambangkan
Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Setiap candi menghadap ke timur dan
berdekatan dengan candi pendamping yang menghadap ke barat. Nandini untuk Siwa,
Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi
apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224
candi. Candi-candi utama di kompleks Prambanan menjulang tinggi sampai 47
meter, lebih tinggi lima meter dari Borobodur. Candi juga dikelilingi taman
yang dapat dijadikan tempat istirahat pengunjung.
Bagi pengunjung ingin mengetahui lebih banyak
tentang candi-candi Prambanan, dapat memasuki bangunan museum dekat kompleks
candi. Dalam museum tersebut, pengunjung dapat menyaksikan tampilan audio
visual yang menyajikan sejarah penemuan candi. Selain museum, tersedia pula
taman bermain untuk anak dan kereta mini untuk mengantar pengunjung mengelilingi
kompleks candi. Akomodasi di sekitar kompleks candi juga lengkap. Penginapan,
rumah makan, dan toko oleh-oleh yang berjajar-jajar menunggu untuk dikunjungi.
Pendidikan nilai dan moral yang kami dapatkan
dari mengunjungi candi prambanan :
·
Nilai
Spiritual
Masyarakat masih percaya akan hal-hal gaib dan
mistis yang berkaitan dengan keberadaan candi prambanan tersebut. Di dalam
candi prambanan itu juga merupakan tempat penguburan abu terhadap patung yang
ada di atasnya. Contohnya abu hasil pembakaran Siwa Maha Dewa, perhiasan, dan
air sungai Gangga yang di kubur dibawah arca Siwa Maha Dewa tersebut.
·
Nilai
Budaya
Adanya tradisi zaman dahulu yang masih
dipertahankan oleh masyarakat asli (pribumi). Dan juga dengan adanya candi
prambanan ini masyarakat tetap harus menjaga dan melestarikan peninggalan
sejarah dan kebudayaan-kebudayaan pada zaman dahulu. Contohnya bunyian-bunyian
gamelan dan suara nyinden.
·
Nilai
Agama
Candi prambanan adalah tempat peribadahan
terbesar umat hindu di indonesia dan merupakan tempat pemujaan dan upacara adat umat hindu.sehingga umat hindu
menganggap candi prambanan itu sebagai tempat suci bagi mereka.candi prambanan
itu juga merupakan tempat para Brahma/pemimpin bagi umat hindu.
·
Nilai
Estetika
Candi prambanan memiliki nilai seni yang tinggi
dengan bentuk relief-relief yang berada didinding-dinding candi yang memiliki
makna tersendiri dalam setiap gambar-gambarnya yang menceritakan Ramayana
dalam kisah cinta Rama dan Sinta. Selain
itu juga stupa yang menbentuk kerucut dalam candi prambanan mengidentitaskan
bahwa candi tersebut merupakan tempat suci
bagi umat hindu. Candi prambanan itu juga merupakan candi tercantik di
dunia karena memiliki sturktur candi yang indah dan diluar benteng candi
prambanan tersebut seharusnya memiliki 224 candi perwara dengan ketinggian
masing-masing candi 17 meter.
·
Nilai
Kedisiplinan
Setiap wisatawan wajib mengikuti peraturan yang
ada. Contonya untuk masuk candi harus mengantri terlebih dahulu dan memakai
helm pada saat akan masuk ke dalam candi karena candi dalam perbaikan.
·
Nilai
Kebersihan
Para petugas candi prambanan menyediakan tempat
pembuangan sampah dengan terpisan antara sampah organik dan anorganik agar
tetap terjaga kebersihan sekitar candi.
·
Nilai
Tanggungjawab
Bagi para wisatawan yang mengunjungi candi
prambanan memiliki tanggungjawab untuk selalu mengikuti panduan dari petugas
keamnan candi prambanan. Dan juga pengunjung secara tidak langsung diajarkan
bertanggung jawab terhadap barang-barang yang telah dipinjamkan oleh para
petugas
·
Nilai
Kesopanan
Wisatawan candi prambanan harus memiliki
tingkat kesopanan karena masyarakat sekitar candi prambanan menerima wisatawaan
dengan ramah-tamah.dan juga para pengunjung dipinjamkan oleh para petugas,
selendang batik untuk menjaga kesopanan saat berada di area candi prambanan
tersebut.
MALIOBORO
Malioboro
adalah salah satu objek wisata yang berada diyogyakarta. Malioboro merupakan
salah satu pusat perbelanjaan hyang ada diyoyakarta disini
terdapat berbagai macam toko souvenir seperti blankon, gantungan kunci
serta tas- dan aneka souvenir khas yogja, makanan seperti bakpia dan makanan
khas yogya lainnya , dan pakaian khas yogyakarta seperti batik didini dapat kita temuka penjual yang berada di toko hingga penjual
kaki lima barang yang dijajakan pun
berbagai macam dari barang eksport maupun import di malioboro dapat ditemukan,
tepat didekat malioboro ada suatu pasar yang bernama pasar Beringharjo tak
kalah dengan malioboro dipasar ini juga mata para wisatawan dimanjakan oleh
berbagai macam dagangan yang dijajakan oleh para pedagangnya.
Malioboro
dan beringharjo ini akan memuaskan
hasrat berbelanja barang-barang unik dengan harga yang lebih murah. Seperti
dipusat perbelanjaan ditempat lainnya transaksi tawar menawar dilakukan untuk
itu berbelanja di kawasan Malioboro serta Beringharjo, pastikan tidak tertipu
dengan harga yang ditawarkan. Biasanya para penjual menaikkan harga dari
biasanya bagi para wisatawan.
Tengah
malam sepanjang jalan Malioboro mengalun lebih pelan dan tenang. Warung lesehan
merubah suasana dengan deru musisi jalanan dengan lagu-lagu nostalgia. Berbagai
jenis menu makanan ditawarkan para pedagang kepada pengunjung yang menikmati
suasana malam kawasan Malioboro
Nilai
dan moral yang didapatkan di malioboro yaitu nilai keindahan dalam diri
masyarakat yaitu pedagang yang mengunakan bahasa daerah dalam menjajakan dagangannya
yang memberikan kesan bhwa kebudayaan yogyakarta terus dilestarikan tidak hanya
itu kebnyakan turis asing yang berasal dari luar negara indonesia juga tak
sungkan dan dengan lancarnya menggunakan bhasa jawa dalam trasnsaksi tawar
menawar dan menyapa orang yang dikenalnya. Selain itu nilai moral yang didapat
adanya sikap taat peraturan yang dilakukan oleh masyarakat khususnya para
pengendara yang memarkirkan kendaraanya tepat di tempat parkir yang disediakan,
seperti tempat parkir becak, andong dan kendaran beroda lainnya di malioboro,
yang cukup berbeda dengan di lampung yang memarkirkan kendaraanya sembarangan
yang terkadang masyarakatnya cenderung tidak mempedulikan kepentingan orang
lain yang melintas di tempat tersebut.
Namun
ada hal yang disayangkan yaitu ada sebagian pedagang yang melayani pembeli
(wisatawan asing ) dengan sikap yang kurang ramah dan bahkan tidak sungkan
memarahi pembeli yang berkunjung di tempat barang yang dijualnya sehingga
menimbulkan sikap penilaiaan sikap ramah yang kurang dari masyarakat di
malioboro.
MONUMEN JOGYA KEMBALI (MONJALI)
Dipilihnya nama “Yogya Kembali”
dengan pengertian yang luas, berfungsinya pemerintah Republik Indonesia dan
sebagai tetenger peristiwa sejarah ditarik mundurnya tentara Belanda dari
Ibukota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949 dan kembalinya Presiden Soekarno,
Wakil Presiden, Pimpinan Negara yang lain pada tanggal 6 Juli 1949 di
Yogyakarta. Hal ini dapat dipenggunang sebagai titik awal bangsa Indonesia
secara nyata bebas dari cengkeraman penjajah khususnya, dan merupakan tonggak
sejarah yang menentukan bagi
kelangsungan hidup Negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Museum
sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang ada di kota Yogyakarta dan
dikelola oleh Departemen Kebudayaan dan
Pariwisata. Museum yang berada di bagian utara kota ini banyak
dikunjungi oleh para pelajar dalam acara darmawisata.
Monumen
Yogya Kembali dibangun pada tanggal 29 Juni 1985, dengan Upacara Tradisional
penanaman kepala kerbau dan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengku
Buwono IX dan
Sri Paduka Paku Alam VIII. Dipilihnya nama “Yogya Kembali” dengan
pengertian yang luas, berfungsinya pemerintah Republik Indonesia dan sebagai
tetenger peristiwa sejarah ditarik mundurnya tentara Belpengguna dari Ibukota
Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949 dan kembalinya Presiden Soekarno, Wakil
Presiden, Pimpinan Negara yang lain pada tanggal 6 Juli 1949 di Yogyakarta. Hal
ini dapat dippenggunang sebagai titik awal bangsa Indonesia secara nyata bebas
dari cengkeraman penjajah khususnya Belpengguna dan merupakan tonggak sejarah
yang menentukan
bagi kelangsungan hidup Negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.Dilihat dari
bentuknya Monumen Yogya Kembali berbentuk kerucut / gunungan dengan ketinggian
31,80 meter adalah sebagai gambaran “Gunung Kecil” ditempatkan di sebuah lereng
Gunung Merapi. Gunung Merapi ini sangat berarti bagi masyarakat Yogyakarta baik
secara simbolik maupun faktual.Monumen Yogya Kembali terletak di Jalan Lingkar
Utara, dusun Jongkang, desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, kabupaten Sleman,
Yogyakarta. Didirikan di atas lahan seluas 49.920 m2. lokasi ini ditetapkan
oleh Sri Paduka Hamengku Buwono IX dengan alternative diantaranya terletak
digaris poros antara gunung Merapi - Monumen Yogya Kembali - Tugu Pal Putih -
Kraton - Panggung Krapyak - Laut Selatan, yang merupakan “Sumbu Imajiner” yang
pada kenyataannya sampai sekarang masih dihormati oleh masyarakat Yogyakarta,
dan menurut kepercayaan bersatunya Lingga dan Yoni akan menimbulkan kemakmuran
di tempat ini sebagai batas akhir ditariknya mundur tentara Belpengguna kearah
utara, usaha kesinambungan tata kota kegiatan dan keserasian Daerah Yogyakarta.
Monumen Yogya Kembali memberikan
gambaran yang lebih jelas bagaimana kemerdekaan itu tercapai. Melihat berbagai
diorama, relief yang terukir atau koleksi pakaian hingga senjata yang pernah
dipakai oleh para pejuang kemerdekaan. Satu tempat yang akan memuaskan segala
keingin tahuan tentang perjalanan Bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.
Dari uraian diatas, adapun
tujuan dan makna dibangunnya monumen tersebut :
1. Monumen
Yogya Kembali berfungsi sebagi salah salah satu sarana pewaris jiwa semangat
parapejuang bangsa
2. Dengan
adanya Monumen Yogya Kembali berarti bangsa Indonesia telah menghargai jasa
para pahlawan
3. Melalui
Monumen Yogya Kembali dapat dimanfaat kan oleh generasi muda dalam Rangka
pembinaan bangsa secara utuh sampai masa yang akan datang.
Dari paparan diatas kita bisa
menarik sebuah acuan dari sejarah dan berdirinya monumen yogya kembali ini,
terkait mengenai nilai dan norma yang bisa kita petik dan dijadikan sebagai
bahan acuan dilingkungan kehidupan terutama untuk para pelajar serta
menghormati jasa para pahlawan yang dahulu berjuang keras untuk sebuah
kemerdekaan dan kita wajib mempertahankannya. Seperti hal nya terdapat nilai
kesatuan tentang bagaimana perjuangan para pahlawan membuat berbagai macam
strategi untuk mengusir dan mengalahkan penjajahan bangsa belanda khususnya di
Yogyakarta. Seperti yang terdapat dalam sejarahnya para pejuang bangsa indonesiamenggempur
pertahanan Belanda setelah mendapat persetujuan dari Sri Sultan Hamengku Buwono
IX selaku penggagas serangan.Selama enam jam Tentara Nasional Indonesia (TNI)
berhasil menduduki Kota Yogyakarta. Dari masyarakat bawah sampai pimpinanpun bahu
menbahu bersatu untuk satu misi yaitu mengusir pemerintahan belanda. Berkat
dari nilai persatuan tersebut akhirnya satu misi itu dapat terwujud dan ini
merupakan salah satu hal yang harus kita petik dari kejadian ini. Dari
peristiwa inilah dibangunnya Monumen Yogya Kembali ini sebagai bentuk
apreasiasi kita khususnya para pelajar menghormati para pahlawan.
Disamping itu, kita juga bisa
memetik satu diantaranya nilai kemanusiaan. Dimana perlakuan dari penjajahan di
Yogya ini yang tidak sama sekali ada rasa kemanusiaan kejam terhadap siapapun
bahkan melebihi dari binatang. Dari
sinilah kita sebagai makhluk sosial harus peduli terhadap sesama makhluk hidup
terutama manusia karena manusia itu membutuhkan manusia yang lain. Tidak halnya
dengan penjajah yang sangat kejam merampas harta dan jiwa. kita harus jadikan
perlakuan yang tidak baik dari orang lain sebagai pandangan kita dimasa depan
untuk menaikkan derajat kita bukan berbalik seperti penjajah.
Dengan demikian dari berbagai
macam peristiwa tersebut, kita sebagai para pelajar harus menanamkan jiwa
sosial yang tinggi terhadap orang lain. Jika berbicara mengenai penjajah memang
melebihi kejamnya bukan seperti manusia. Namun kita harus ingat penjajahan yang
dilakukan orang lain kita harus bersatu untuk mencapai sebuah kemerdekaan.
Karena dengan persatuan dapat memperkokoh suatu hubungan.
Nama : Desi Narita
Npm : 1213032020
Alamat : Kebuayan, Kec Karya
Penggawa Krui Pesisir Barat
TTLahir : Liwa, 01 januari 1995
Moseum Konferensi Asia Afrika
Museum Konferensi Asia Afrika merupakan salah satu
museum yang berada di kota Bandung. Terletak di Jl.Asia Afrika No.65. Museum ini
merupakan memorabilia Konferensi Asia Afrika. Museum ini memiliki hubungan yang
sangat erat denganGedung Merdeka. Secara keseluruhan Gedung Merdeka memiliki dua
bangunan utama, yang pertama disebut Gedung Merdeka sebagai tempat sidang
utama, sedangkan yang berada di samping Gedung Merdeka adalah Museum Konferensi
Asia Afrika sebagai tempat memorabilia Konferensi Asia Afrika.
Latar belakang
dibangunnya museum ini adalah adanya keinginan dari para pemimpin bangsa-bangsa
di Asia dan Afrika untuk mengetahui tentang Gedung Merdeka dan sekitarnya
tempat Konferensi Asia Afrika berlangsung. Hal ini membuat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Prof. Dr. Mochtar
Kusumaatmadja, S.H., LL.M memiliki ide untuk
membangun sebuah museum. Ide tersebut disampaikannya pada forum rapat Panitia
Peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika (1980) yang dihadiri oleh Direktur Jenderal
Kebudayaan Prof. Dr. Haryati
Soebadio sebagai wakil dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian museum ini
diresmikan pada tanggal 24 April 1980 bertepatan dengan peringatan 25 tahun Konferensi Asia
Afrika.
Konferensi Asia Afrika yang
diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18 sampai dengan 24 April 1955 mencapai
kesuksesan besar, baik dalam mempersatukan sikap dan menyusun pedoman kerja
sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika maupun dalam ikut serta membantu
terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia. Konferensi ini melahirkan Dasa
Sila Bandung yang kemudian menjadi pedoman bangsa-bangsa terjajah di dunia
dalam perjuangan memperoleh kemerdekaannya dan yang kemudian menjadi
prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerja sama dunia.
Kesuksesan konferensi ini tidak hanya tampak pada masa itu, tetapi juga
terlihat pada masa sesudahnya, sehingga jiwa dan semangat Konferensi Asia
Afrika menjadi salah satu faktor penting yang menentukan jalannya sejarah
dunia.
Semua itu merupakan prestasi besar
yang dicapai oleh bangsa-bangsa Asia Afrika. Jiwa dan semangat Konferensi
Bandung telah berhasil memperbesar volume kerja sama antar bangsa-bangsa Asia
dan Afrika, sehingga peranan dan pengaruh mereka dalam hubungan percaturan
internasional meningkat dan disegani.
Dalam rangka membina dan melestarikan
hal tersebut, adalah penting dan tepat jika Konferensi Asia Afrika beserta
peristiwa, masalah, dan pengaruh yang mengitarinya diabadikan dalam sebuah
museum di tempat konferensi itu berlangsung, yaitu di Gedung Merdeka di Kota
Bandung, kota yang dipandang sebagai ibu kota dan sumber inspirasi bagi
bangsa-bangsa Asia Afrika. Sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia,
Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M., sering bertemu muka dan berdialog
dengan para pemimpin negara dan bangsa Asia Afrika. Dalam kesempatan-kesempatan
tersebut beliau sering mendapat pertanyaan dari mereka tentang Gedung Merdeka dan
Kota Bandung tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika.
Berulang kali pembicaraan tersebut
diakhiri oleh pernyataan keinginan mereka untuk dapat mengunjungi Kota Bandung
dan Gedung Merdeka. Terilhami oleh hal tersebut serta kehendak untuk mengabadikan
Konferensi Asia Afrika, maka lahirlah gagasan beliau untuk mendirikan Museum
Konperensi Asia Afrika di Gedung Merdeka ini. Gagasan tersebut dilontarkan
dalam forum rapat Panitia Peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika (1980)
yang dihadiri antara lain Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. Haryati
Soebadio sebagai wakil dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata
gagasan itu mendapat sambutan baik, termasuk dari Presiden RI Soeharto.
Gagasan pendirian Museum Konperensi
Asia Afrika diwujudkan oleh Joop Ave sebagai Ketua Harian Panitia Peringatan 25
Tahun Konferensi Asia Afrika dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler
Departemen Luar Negeri, bekerja sama dengan Departemen Penerangan, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat, dan
Universitas Padjadjaran. Perencanaan dan pelaksanaan teknisnya dikerjakan oleh
PT. Decenta, Bandung. Museum Konperensi Asia Afrika diresmikan berdirinya oleh
Presiden RI Soeharto pada tanggal 24 April 1980 sebagai puncak peringatan 25
tahun Konferensi Asia Afrika.
Tujuan Pendirian
Tujuan pendirian museum KAA, di rumuskan dalam
poin – poin kalimat sebagai berikut :
·
Menyajikan peninggalan – peninggalan,
informasi yang berkaitan dengan KAA, termasuk latar belakang, perkembangan
konferensi tersebut, social budaya, da peran bangsa – bangsa, Asia Afrika,
khususnya bangsa Indonesia dalam percaturan politik da kehidupan dunia
·
Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan buku –
buku, majalah, surat kabar, naskah, dokumen, dan penerbian lainnya yang berisi
uraian dan informasi mengenai kegiatan dan peranan bangsa – bangsa Asia Afrika
dan Negara– Negara berkembang dalam percaturan politik dan kehidupan dunia
serta social budaya Negara – Negara tersebut
·
Melakukan penelitian tentang masalah –
masalah Asia Afrika dan Negara– Negara berkembang guna menunjang kegiatan
peendidikan dan penelitian ilmiah di kalangan pelajar, mahasiswa, dosen, dan
pemuda Indonesia serta bangsa– bangsa Asia Afrika pada umumnya, dan member
masukan bagi kebijakan pemerintah dalam kegiatan politik luar negeri
·
Menunjang upaya – upaya dalam rangka
pengembangan kebudayaan nasional, pendidikan generasi muda, dan peningkatan
kepariwisataan
·
Menunjang upaya – upaya untuk menciptakan
saling pengertian dan kesatuan pendapat serta meningkatkan volume kerjasama di
antara bangsa – bangsa Asia Afrika dan bangsa – bangsa lainnya di
dunia.
Nilai Moral yang didapat
Nilai moral yang didapat setelah mengunjungi
museum KAA adalah :
·
Lebih
menghargai sejarah dan perjuangan para pahlawan terutama pada saat
penyelenggaraan KAA yang mempunyai andil besar dalam upaya perdamaian dunia dan
menmperjuangkan kebebasan negara-negara Asia dan Afrika.
·
Meningkatkan
rasa nasionalisme, dan kebanggaan menjadi anak Bangsa Indonesia yang merupakan
bangsa yang besar.
·
Menumbuhkan
sikap atau keinginan untuk selalu membela negara.
·
Menambah
wawasan kebangsaan.
Play casino - No.1 for the Casino Guru
ReplyDeleteNo sol.edu.kg longer wooricasinos.info have the opportunity to go to the หาเงินออนไลน์ casinos or read the reviews of the slots you love. But they're not always the bsjeon same. Sometimes you have a new online